"Mba, mau beli minuman atau makanan?"
hanya menggeleng
"yasudah"
dia selalu datang di stasiun logawa setiap malam
tepat pukul delapan malam dia berdiri memakai jaket kulit besar yang menyelimutinya
setiap kereta datang, dia berharap ada seseorang yang akan memberikannya bunga
dia menunggu, selalu menunggu setiap hari.
"mba, tidak capek berdiri dari jam delapan sampai tengah malam?
hati-hati lo mba, banyak orang jahat."
"bapak sudah melihat suami saya datang membawa bunga ?"
penjaga stasiun menganggapnya orang gila.
setiap orang yang melihatnyapun menganggap dia gila.
semenjak suaminya berpamitan dengannya,
"sayang, aku kerja dulu ya, aku pasti kembali dan membawakan bunga mawar untukmu.
oh iya, pakailah jaket kulit ini untuk menghangatkan tubuhmu selalu"
itu kata-kata terakhir dari mulut suaminya sebelum terjadi kecelakaan kereta api yang menewaskan seluruh penumpangnya.
kebakaran karena kecelakaan itu menewaskan suami yang dicintainya dan membakar seluruh tubuhnya. karena, kecelakaan itu membakar setengah gerbong yang berisi suaminya tersebut.
dia percaya, suaminya masih hidup dan akan menepati janjinya untuk membawakan bunga untuknya.
dan saat orang mengatakan suaminya meniggal, air matanyapun menetes dan suara jeritannya membuat gaduh suasana stasiun yang sepi tersebut.
entah siapa yang akan ditunggunya samapi sekarang,
dan banyak orang yang melihatnya dia tersenyum manis ketika lampu simbol kereta akan datang.
air mata menetes ketika kereta malam jalan kembali :'(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar