APLIKASI TEKNOLOGI
PENDIDIKAN PADA USIA
ANAK SEKOLAH DASAR
oleh :
Meilyani Wiguna
K7110543 / VB
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berkembangnya sebuah teknologi
pendidikan pada saat ini karena berkembangnya juga lembaga pendidikan yang
modern pada sekarang ini. Perubahan zaman yang semakin kompleks serta perubahan
secara sistimatis, akan mempengaruhi sebuah institusi pendidikan untuk
melakukan hal demikian. Hal ini tidak terlepas dari produk-produk pendidikan
itu sendiri, contohnya saja dari hasil pendidikan terciptanya sebuah alat yang
canggih.
Teknologi akan terus berkembang, serta
akan digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia dan menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia ini. Penerapan
teknologi meliputi beberapa bidang kehidupan diantaranya bidang pendidikan. Teknologi
pendidikan diterapkan dalam berbagai aspek pendidikan, yakni
dalam aspek pengembangan, penerapa, dan penilaian.
Teknologi Pembelajaran tumbuh dari
praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran
semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan
peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata
lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Pada artikel ini, akan dibahas
tentang aplikasi teknologi pendidikan pada usia anak SD. Akan dikhususkan
membahas tentang bagaimana teknologi pendidikan di dalam lingkup usia anak SD.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian dari teknologi pendidikan ?
2.
Bagaimana
aplikasi atau penerapan teknologi pembelajaran pada usia anak SD ?
C.
Tujuan
1.
Dapat mengetahui
pengertian dari teknologi pendidikan secara tepat.
2.
Dapat mengetahui
aplikasi atau penerapan teknologi pendidikan dalam usia anak SD.
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teknologi Pendidikan
Sebelum membahas tentang teknologi
pendidikan, akan kita ketahui pula pengertian dari “teknologi” itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
teknologi merupakan 1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu
pengetahuan terapan; 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Sedangkan menurut Miarso, Teknologi
adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau
menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk
lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Istilah
teknologi yang akan kita pakai dan
kita simpulkan adalah metode bersistem untuk merencanakan, menggunakan dan
menilai seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan memperhatikan baik
sumber teknis maupun manusia dan interaksi antara keduanya, sehingga
mendapatkan bentuk pendidikan yang lebih efektif.
Setelah
kita mengetahui pengertian dari teknologi, maka akan dijelaskan pula pengertian
dari teknologi pendidikan. Kata teknologi pendidikan pada pandangan umum sering
disalahtafsirkan dalam arti sempit yaitu segala peralatan elektronik, yang
mengandung perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Inilah
beberapa definisi teknologi pendidikan menurut beberapa ahli.
Menurut
Tom Cutchall, teknologi pendidikan merupakan penelitian dan aplikasi ilmu
perilaku dan teori belajar dengan menggunakan pendekatan system untuk melakukan
analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan
penggunaan teknologi untuk membantu memcahkan masalah belajar dan kinerja.
Yusufhadi
Miarso mengemukakan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu keseluruhan system
untuk mengelola hasil hingga terdapat nilai tambah. Janussewki dan Molenda juga
mengemukakan tentang definisi teknologi pendidikan adalah suatu studi dan
praktik etis yang memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan
menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses-proses dan teknologi-teknologi
yang sesuai.
Dapat
disimpulkan bahwa Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan
kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi
yang memadai.
Apa bedanya Teknologi Pendidikan
dan Teknologi Pembelajaran ?
Secara
historis, bidang ini disebut baik sebagai "Teknologi Pendidikan"
maupun "Teknologi Pembelajaran". Mereka yang setuju dengan istilah
Teknologi Pembelajaran mempunyai dua pendapat. Pertama, karena kata pembelajaran lebih sesuai dengan fungsi
teknologi. Kedua, karena kata pendidikan
lebih sesuai untuk hal-hal yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan.
Sebaliknya
mereka yang setuju dengan sitilah "Teknologi Pendidikan" beralih
bahwa karena pembelajaran (isntruction) dianggap oleh banyak orang
sebagai bagian dari pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan
cakupan yang lebih luas. Mereka ini beranggapan bahwa kata
"pendidikan" merujuk pada aneka ragam lingkungan belajar, termasuk
belajar di rumah, di sekolah, di tempat kerja. Sedangkankata
"pembelajaran" hanya merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan
sekolah saja.
Definisi
yang ditetapkan oleh AECT tahun 1977 juga membedakan "Teknologi
Pendidikan" dengan "Teknologi Pembelajaran" dan "teknologi
dalam pendidikan" tergantung dari lingkup masing-masing istilah. Pada
tahun 1977, istilah "Teknologi Pendidikan" digunakan untuk
menjelaskan bagian (subset) pendidikan yang menyangkut segala aspek
pemecahan permasalahan belajar manusia melalui proses yang rumit dan saling
berkaitan. Dengan demikian "Teknologi Pendidikan" mancakup pengertian
balajar melalui media massa serta sistem pelayanan pembelajaran (support
system for instruction) termasuk sistem pengelolaan (management).
"Teknologi dalam pendidikan" digunakan untuk menjelaskan penerapan
teknologi pada sistem pelayanan pendidikan (support system for education)
seperti pelaporan nilai, penjadwalan dan keuangan. Teknologi Pembelajaran
didefinisikan sebagai bagian (subset) dari Teknologi Pendidikan dengan
alasan bahwa instruksi atau pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang
bersifat terarah (puposive) dan terkendali (controlled) saja.
Jadi,
dapat dibedakan bahwa teknologi pembelajaran tersebut merupakan bagian dari
teknologi pendidikan.
B.
Penerapan Teknologi Pendidikan pada Anak Usia SD
Teknologi pendidikan merupakan
suatu disiplin terapan artinya ia berkembang karena adanya
kebutuhan di lapangan yaitu kebutuhan untuk belajar, belajar
lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan
sebagainya . Untuk itu ada produk yang sengaja dibuat
dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan.
Berkembangnya penerapan teknologi
pendidikan boleh dikatakan berasal dari Amerika Serikat.
Pada awal perkembangannya sekitar ratusan tahun yang lalu teknologi
pendidikan dikenal sebagai cara mengajar dengan
menggunakan alat peraga hasil buatan sendiri oleh guru
di sekolah . tiga puluh tahun kemudian (sekitar tahun 1930
) penggunaan alat peraga itu berkembang dengan diproduksinya
secara massal media belajar . pengajaran untuk digunakan
di sekolah secara meluas.
Di Indonesia sendiri penerapan teknologi
pembelajaran tidak jauh berbeda dengan perkembangan
seperti halnya di Amerika Serikat , hanya terpaut waktu yang cukup
lama . Perkembangan itu boleh dikatakan baru dikenal sekitar awal
tahun 1950 , dengan didirikannya Balai Kursus Tertulis
Pendidikan Guru ( BKTPG ) dan Balai Alat Peraga
Pendidikan ( BAPP ) di Bandung. BKTPG sekarang menjadi Pusat
Pengembangan Penataran Guru Tertulis ( P3G Tertulis ) Ber
tanggung jawab untuk menyelenggarakan penataran kualifikasi
guru dengan bahan pelajaran dengan berpegangan pada konsep belajar
mandiri . BAPP pada awal tahun 1970 diintegrasikan dengan pusat pengembangan
penataran guru bidang studi .
Aplikasi teknologi pendidikan
yang paling mendasar adalah menyediakan dan melaksanakan
pemecahan masalah dalam memberikan kemungkina belajar .
Pemecahan ini berbentuk sumber belajar , sumber ini baik yang sengaja
dirancang maupun yang dipilih dan kemudian dimanfaatkan.
Aplikasi
teknologi pada pendidikan secara langsung akan mempengaruhi keputusan-keputusan
tentang proses pendidikan yang spesifik. Masalah-masalah pokok yang dihadapi
pendidikan di Indonesia yang terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu,
pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan
nasional. Demikian luas dan jauhnya jangkauan yang hendak dicapai oleh program
pembangunan pendidikan kita, padahal di lain pihak sumbersumber yang tersedia
bertambah terbatas dan langka.
Penerapan teknologi pembelajaran pada sistem pendidikan, teknik dan alat bantu untuk memudahkan
dalam proses belajar mengajar sehingga peserta didik diharapkan
mampu memahami materi pendidikan dengan bantuan teknologi
pembelajaran
Kenyataan-kenyataan
yang dikemukakan di
atas menunjukkan bahwa pemecahan masalah-masalah pendidikan kita membutuhkan
alternatif-alternatif lain disamping cara-cara penyelesaian yang konvensional
yang dikenal selama ini. Berbagai potensi yang dimiliki oleh teknologi dalam pendidikan
lantas memungkinkannya diajukan sebagai suatu alternatif untuk memecahkan
masalah-masalah tadi. Secara umum aplikasi teknologi dalam pendidikan akan
mampu :
1.
Menyebarkan informasi secara meluas,
seragam dan cepat.
2.
Membantu, melengkapi dan (dalam hal
tertentu) menggantikan tugas guru.
3.
Dipakai untuk melakukan kegiatan
instruksional baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan.
4.
Menunjang kegiatan belajar masyarakat
serta mengundang partisipasi masyarakat.
5.
Menambah keanekaragaman sumber maupun
kesempatan belajar.
6.
Menambah daya tarik untuk belajar.
7.
Membantu mengubah sikap pemakai.
8.
Mempengaruhi pandangan pemakai terhadap
bahan dan proses.
9.
Mempunyai keuntungan rasio efektivitas
biaya, bila dibandingkan dengan system tradisional. (Miarso, 1981)
Jika
semula teknologi pendidikan (dalam arti yang sangat terbatas) dipandang hanya berperan
pada taraf pelaksanaan kurikulum di kelas, konsepsi baru menghendaki teknologi pendidikan
sebagai masukan (input) bahkan sejak tahap perencanaan kurikulum. Dengan demikian
sudah sejak perencanaan kurikulum harus pula dikaji dan ditentukan bentuk teknologi
pendidikan yang akan diterapkan. Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan
membuka kemungkinan untuk lahirnya berbagai alternatif bentuk kelembagaan baru
yang menyediakan fasilitas belajar, disamping dapat melayani segala bentuk
lembaga pendidikan yang telah ada Misalnya kemungkinan bagi suatu bentuk
sekolah terbuka yang fasilitas dan tata belajarnya berbeda sekali dengan sekolah
konvensional, tetapi dengan hasil (output) yang sama. Serangkaian kriteria
pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, antara lain: harus dijaga kesesuaiannya
(kompatibilitas) dengan sarana dan
teknologi yang sudah ada, dapat menstimulasikan perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan, serta mampu memacu usaha peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Dengan
demikian, adanya penerapan suatu teknologi dalam pendidikan akan sangat mungkin
terjadi perubahan besar-besaran dalam interaksi belajar mengajar antara sumber-sumber
belajar dengan pelaku belajar. Salah satu kemungkinan perubahan tersebut adalah
penerapan dan perubahan teknologi informasi dalam pendidikan.
Menurut Miarso adalah
beberapa pedoman umum dalam aplikasi teknologi pendidikan dan implemasinya:
1. Memadukan berbabagi macam pendekatan dari bidang
psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa dan lain-lain
2. Memecahkan masalah belajar pada manusia secara
menyeluruh dan serampak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan
saling kaitan di antaranya.
3. Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk
membantu memecahkan masalah belajar.
4. Tumbuhnya daya lipat atau efek sinergi, dimana
penggabungan pendekatan dan atau unsure mempunyai nilai-nilai lebih dari
sekedar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak
akan mempunyai nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah (Miarso:
2007, 78).
Aplikasi atau penerapan teknologi
pembelajan dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran
mempersyaratkan minimal tersedianya hal-hal berikut:
a. Dukungan teknologi atau infrastruktur,
b. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam
mengembangkan content,
c. Dukungan kebijakan (policy) dari pemerintah dan top
leader,
d. Kesiapan masyarakat pengguna atau user. Sementara
itu pemecahan masalah belajar secara emperik dapat dilakukan dengan berbagai
cara, strategi, dan prosedur (Purwanto, dkk., 2005:17-18).
Salah satu aplikasi dari teknologi pendidikan di SD adalah perkembangan teknologi komunikasi. Perkembangan
teknologi komunikasi pendidikan adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Semua sumber belajar, baik manusia
maupun nonmanusia, dirancang dan diupayakan agar membantu proses belajar para
siswa. Teknologi komunikasi pendidikan juga memberikan alternatif terhadap
rancangan program pengajaran dan strategi pelaksanaannya.
Perkembangan teknologi komunikasi Pengembangan Sekolah Dasar kecil untuk
menunjang penuntasan pemerataan belajar di daerah terpencil Ciri-ciri SD Kecil
Mempunyai murid yang relatif sedikit dibandingkan dengan SD Konvensional,
umumnya jumlahnya hanya dibawah 100 orang murid, Mempunyai 3 orang guru,
termasuk Kepala Sekolah, Mempunyai 3 ruang kelas, Adanya perangkapan dan
penggabungan kelas, Untuk kelas-kelas tinggi, yaitu kelas IV, V dan VI beberapa
bidang studi ditunjang dengan modul, Menggunakan sistem tutor, Dalam hal bidang
studi agama, kesenian, keterampilan, olah raga, melibatkan tenaga terampil dari
masyarakat yang bersedia membantu secara suka rela, Kurikulum yang digunakan
yaitu kurikulum SD yang berlaku.
Penerapan Teknologi Pendidikan yang lain
adalah dengan penerapan pendekatan CTL di
SD. Kontekstual Teaching And Learning atau
CTL jika diterapkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar
sampai Perguruan Tinggi maka siswa atau mahasiswa akan terbiasa mengembangkan
kemampuan pribadinya sedangkan guru hanya sebagau fasilitator saja. Dengan
berkembangnya kemampuan siswa sesuai dengan kondisi masing-masing maka, mutu
pendidikan pada tempat atau sekolah yang bersangkutan akan mengalami
peningkatan aktivitas, dengan meningkatnya aktivitas maka kemampuan kognitif,
psikomotorik dan afektif siswa juga akan mengalami peningkatan. Dengan
meningkatnya ketiga ranah tersebut maka mutu pendidikan akan mengalami
peningkatan. Jika disetiap tempat atau sekolah mengalami peningkatan mutu maka
pendidikan secara nasional juga mengalami peningkatan.
Internet juga dapat
dijadikan sebagai teknologi pendidikan yaitu sebagai media pembelajaran dalam
mencari ilmu serta membuka wawasan yang lebih luas khususnya untuk anak SD.
Penggunaan internet untuk anak SD di kalangan Kebumen khususnya masih dipandu
oleh guru. Jadi, siswa dapat dibebaskan untuk mencari materi atau sumber ilmu
dari internet, serta guru juga dapat melakukan metode yang berbeda dengan
bantuan teknologi internet, misalnya mengajak siswa SD untuk bermain edukatif
di komputer.
Menurut Elangoan dan
Soekartawi dalam Mozaik Teknologi Pendidikan (2007, 201), manfaat dan petunjuk
yang diberikan dengan penggunaan internet sebagai media pembelajaran adalah:
1.
Tersedianya
fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat saling berinteraksi dan
berkomunikasi secara mudah dengan fasilitas internet dimana saja, kapan saja
tanpa di batasi oleh jarak, tempat dan waktu
2.
Guru dan siswa
menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal
melalui internet, sehingga keduanya dapat saling menilai berapa jauh bahan ajar
dipelajari
3.
Siswa dapat
mereviuw kapan saja dan dimana saja mengingat bahan belajar yang tersimpan
dikomputer
4.
Bagi siswa yang
memerlukan tambahan informasi dapat melakukan akses di Internet
5.
Baik guru dan
siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat dilakukan dengan
banyak orang sehingga menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas
6.
Berubahnya peran
siswa dari kebiasan pasif menjadi aktif
7.
Relatif lebih
efisien, jika mereka tinggal jauh dari tempat perguruan tinggi atau sekolah
yang bersangkutan atau bagi mereka yang sibuk bekerja, bertugas di kapal, luar
negeri dan lain-lain.
Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam
lingkup dalam meliputi: Model-model
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, pengaturan ruang kelas
yang nyaman, dll. Teknologi pendidikan juga meliputi teknologi cetak, dan
teknologi elektronik.
Salah satu dari aplikasi tersebut adalah
Media Pembelajaran. media
pembelajaran dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu : media grafis, media 3
dimensi, dan media audio visual. Yang ketiganya akan mempermudah dalam proses
belajar mengajar untuk anak SD. Media
grafis, misalnya dalam penggunaan peta, penggunaan gambar-gambar yang akan
member semangat kepada anak SD untuk lebih belajar dengan giat dan memudahkan
untuk mengingatkan ilmu tersebut.
Selanjutnya media 3 dimensi, misalnya :
rotatoon, kubus struktur, benda nyata, dll. Penerapan media 3 dimensi dalam
pembelajaran yaitu: misalnya dengan benda
nyata, siswa siswi SD dapat menggunakan buku, pensil, penggaris, dll.
Selanjutnya adalah media audio visual, siswa dapat diajak untuk melihat video
tentang pelajaran yang diajarkan. Dengan begitu, seorang guru akan lebih mudah
untuk member pelajaran tersebut, karna siswa juga akan lebih tertarik dengan
media tersebut dibandingkan dengan ceramah dari guru.
Penerapan atau aplikasi teknologi
pendidikan yang selanjutnya mungkin ini adalah pendapat dari penulis yaitu
tentang kenyamanan dan keindahan kelas. Misalnya perubahan dalam meja kursi
untuk belajar, baik dalam letter V, atau melingkar. Dengan adanya perubahan
tersebut, maka siswa akan lebih senang dan mungkin akan lebih jelas dalam
memperhatikan penjelasan dari guru. Namun, perubahan tempat duduk juga didasari
atas metode pembelajaran dan pembelajaran tertentu.
Sebenarnya penerapan teknologi
pembelajaran juga bisa dengan menerapkan pendidikan jarak jauh. Yaitu dengan
bantuan internet, yang sering juga disebut dengan e-learning. Akan tetapi dalam
SD belum bisa diterapkan e-learning tersebut.
III.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknologi
pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan
meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber
teknologi yang memadai.
"Teknologi
dalam pendidikan" digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada
sistem pelayanan pendidikan (support system for education) seperti
pelaporan nilai, penjadwalan dan keuangan. Teknologi Pembelajaran didefinisikan
sebagai bagian (subset) dari Teknologi Pendidikan dengan alasan bahwa
instruksi atau pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat
terarah (puposive) dan terkendali (controlled) saja.
Aplikasi
atau penerapan teknologi pendidikan dalam usia anak Sekolah Dasar dapat
meliputi dari bidang teknologi informasi dan komunikasi (IPTEK), teknologi
cetak, teknologi elektronik, model-model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan tata ruangan.
B.
Saran
Dengan
adanya artikel “Penerapan Teknologi Pendidikan dalam Usia Anak SD”, diharapkan
mahasiswa sebagai calon guru Sekolah Dasar dapat lebih menerapkan teknologi
yang sesuai dengan materi pembelajaran, lingkungan sekolah, dan keadaan
siswanya. Walaupun pada era modern ini teknologi pendidikan makin canggih, baik
pada media atau metodenya, maka sebagai calon guru diharapkan lebih mengupdate sesuatu yang sedang berjalan pada
era sekarang, sehingga siswa siswinya akan lebih senang dalam belajar dan akan
lebih menemukan wawasannya sendiri serta lebih aktif.
Dear Meilyani...
BalasHapusSemoga impianmu tercapai
Amien3x
Keep success,
Daesri
amin amin amin :) makasii yaa ..
HapusDear Meilyani...
BalasHapusSemoga impianmu tercapai
Amien3x
Keep success,
Daesri
Dear Meilyani...
BalasHapusSemoga impianmu tercapai...
Amien3x
Keep success,
Daesri