Rabu, 26 September 2012

APLIKASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PADA USIA ANAK SEKOLAH DASAR

-->
APLIKASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PADA USIA
ANAK SEKOLAH DASAR

oleh :

Meilyani Wiguna
K7110543 / VB


 I.      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berkembangnya sebuah teknologi pendidikan pada saat ini karena berkembangnya juga lembaga pendidikan yang modern pada sekarang ini. Perubahan zaman yang semakin kompleks serta perubahan secara sistimatis, akan mempengaruhi sebuah institusi pendidikan untuk melakukan hal demikian. Hal ini tidak terlepas dari produk-produk pendidikan itu sendiri, contohnya saja dari hasil pendidikan terciptanya sebuah alat yang canggih.
Teknologi akan terus berkembang, serta akan digunakan dalam  berbagai aspek kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia ini. Penerapan  teknologi meliputi beberapa bidang kehidupan diantaranya bidang pendidikan. Teknologi pendidikan  diterapkan dalam  berbagai aspek pendidikan, yakni dalam  aspek  pengembangan, penerapa, dan penilaian.  
Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Pada artikel ini, akan dibahas tentang aplikasi teknologi pendidikan pada usia anak SD. Akan dikhususkan membahas tentang bagaimana teknologi pendidikan di dalam lingkup usia anak SD.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari teknologi pendidikan ?
2.      Bagaimana aplikasi atau penerapan teknologi pembelajaran pada usia anak SD ?

C.    Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian dari teknologi pendidikan secara tepat.
2.      Dapat mengetahui aplikasi atau penerapan teknologi pendidikan dalam usia anak SD.

II.      PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teknologi Pendidikan
Sebelum membahas tentang teknologi pendidikan, akan kita ketahui pula pengertian dari “teknologi” itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi merupakan 1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan; 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan menurut Miarso, Teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Istilah teknologi yang akan kita pakai dan kita simpulkan adalah metode bersistem untuk merencanakan, menggunakan dan menilai seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan memperhatikan baik sumber teknis maupun manusia dan interaksi antara keduanya, sehingga mendapatkan bentuk pendidikan yang lebih efektif.
Setelah kita mengetahui pengertian dari teknologi, maka akan dijelaskan pula pengertian dari teknologi pendidikan. Kata teknologi pendidikan pada pandangan umum sering disalahtafsirkan dalam arti sempit yaitu segala peralatan elektronik, yang mengandung perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Inilah beberapa definisi teknologi pendidikan menurut beberapa ahli.
Menurut Tom Cutchall, teknologi pendidikan merupakan penelitian dan aplikasi ilmu perilaku dan teori belajar dengan menggunakan pendekatan system untuk melakukan analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu memcahkan masalah belajar dan kinerja.
Yusufhadi Miarso mengemukakan bahwa teknologi pendidikan adalah suatu keseluruhan system untuk mengelola hasil hingga terdapat nilai tambah. Janussewki dan Molenda juga mengemukakan tentang definisi teknologi pendidikan adalah suatu studi dan praktik etis yang memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses-proses dan teknologi-teknologi yang sesuai.
Dapat disimpulkan bahwa Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai.


Apa bedanya Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran ?
Secara historis, bidang ini disebut baik sebagai "Teknologi Pendidikan" maupun "Teknologi Pembelajaran". Mereka yang setuju dengan istilah Teknologi Pembelajaran mempunyai dua pendapat. Pertama, karena kata pembelajaran lebih sesuai dengan fungsi teknologi. Kedua, karena kata pendidikan lebih sesuai untuk hal-hal yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan.
Sebaliknya mereka yang setuju dengan sitilah "Teknologi Pendidikan" beralih bahwa karena pembelajaran (isntruction) dianggap oleh banyak orang sebagai bagian dari pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan yang lebih luas. Mereka ini beranggapan bahwa kata "pendidikan" merujuk pada aneka ragam lingkungan belajar, termasuk belajar di rumah, di sekolah, di tempat kerja. Sedangkankata "pembelajaran" hanya merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah saja.
Definisi yang ditetapkan oleh AECT tahun 1977 juga membedakan "Teknologi Pendidikan" dengan "Teknologi Pembelajaran" dan "teknologi dalam pendidikan" tergantung dari lingkup masing-masing istilah. Pada tahun 1977, istilah "Teknologi Pendidikan" digunakan untuk menjelaskan bagian (subset) pendidikan yang menyangkut segala aspek pemecahan permasalahan belajar manusia melalui proses yang rumit dan saling berkaitan. Dengan demikian "Teknologi Pendidikan" mancakup pengertian balajar melalui media massa serta sistem pelayanan pembelajaran (support system for instruction) termasuk sistem pengelolaan (management). "Teknologi dalam pendidikan" digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada sistem pelayanan pendidikan (support system for education) seperti pelaporan nilai, penjadwalan dan keuangan. Teknologi Pembelajaran didefinisikan sebagai bagian (subset) dari Teknologi Pendidikan dengan alasan bahwa instruksi atau pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah (puposive) dan terkendali (controlled) saja.
Jadi, dapat dibedakan bahwa teknologi pembelajaran tersebut merupakan bagian dari teknologi pendidikan.


B.     Penerapan Teknologi Pendidikan pada Anak Usia SD
   Teknologi pendidikan  merupakan suatu disiplin terapan artinya  ia berkembang  karena adanya  kebutuhan  di lapangan  yaitu kebutuhan  untuk belajar, belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya . Untuk itu  ada  produk yang sengaja dibuat   dan ada yang ditemukan  dan dimanfaatkan.
Berkembangnya  penerapan teknologi pendidikan  boleh  dikatakan  berasal dari  Amerika Serikat. Pada awal perkembangannya  sekitar ratusan tahun  yang lalu teknologi pendidikan   dikenal  sebagai cara mengajar  dengan menggunakan  alat peraga  hasil buatan  sendiri  oleh guru di sekolah  . tiga puluh tahun kemudian  (sekitar tahun  1930 )   penggunaan  alat peraga  itu berkembang  dengan diproduksinya  secara massal  media  belajar . pengajaran   untuk digunakan di sekolah secara meluas.
Di Indonesia  sendiri penerapan  teknologi pembelajaran   tidak jauh berbeda  dengan perkembangan  seperti halnya di Amerika Serikat  , hanya terpaut waktu  yang cukup lama  . Perkembangan itu boleh dikatakan  baru dikenal sekitar awal tahun  1950 , dengan didirikannya  Balai Kursus Tertulis Pendidikan  Guru ( BKTPG )  dan Balai Alat Peraga  Pendidikan  ( BAPP ) di Bandung. BKTPG sekarang menjadi Pusat Pengembangan   Penataran Guru Tertulis (  P3G Tertulis ) Ber tanggung jawab  untuk menyelenggarakan  penataran kualifikasi  guru dengan bahan pelajaran dengan berpegangan  pada konsep belajar mandiri . BAPP pada awal tahun 1970 diintegrasikan dengan pusat pengembangan   penataran guru bidang studi .
Aplikasi  teknologi pendidikan    yang paling mendasar  adalah  menyediakan  dan melaksanakan pemecahan masalah dalam  memberikan  kemungkina  belajar .  Pemecahan ini  berbentuk sumber belajar , sumber ini baik yang sengaja  dirancang maupun yang dipilih dan kemudian  dimanfaatkan.
Aplikasi teknologi pada pendidikan secara langsung akan mempengaruhi keputusan-keputusan tentang proses pendidikan yang spesifik. Masalah-masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia yang terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu, pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional. Demikian luas dan jauhnya jangkauan yang hendak dicapai oleh program pembangunan pendidikan kita, padahal di lain pihak sumbersumber yang tersedia bertambah terbatas dan langka.
  Penerapan teknologi pembelajaran  pada sistem pendidikan,  teknik dan alat bantu untuk memudahkan  dalam  proses belajar mengajar  sehingga peserta didik diharapkan mampu memahami materi pendidikan  dengan bantuan teknologi  pembelajaran 
Kenyataan-kenyataan yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pemecahan masalah-masalah pendidikan kita membutuhkan alternatif-alternatif lain disamping cara-cara penyelesaian yang konvensional yang dikenal selama ini. Berbagai potensi yang dimiliki oleh teknologi dalam pendidikan lantas memungkinkannya diajukan sebagai suatu alternatif untuk memecahkan masalah-masalah tadi. Secara umum aplikasi teknologi dalam pendidikan akan mampu :
1.      Menyebarkan informasi secara meluas, seragam dan cepat.
2.      Membantu, melengkapi dan (dalam hal tertentu) menggantikan tugas guru.
3.      Dipakai untuk melakukan kegiatan instruksional baik secara langsung maupun sebagai produk sampingan.
4.      Menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengundang partisipasi masyarakat.
5.      Menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
6.      Menambah daya tarik untuk belajar.
7.      Membantu mengubah sikap pemakai.
8.      Mempengaruhi pandangan pemakai terhadap bahan dan proses.
9.      Mempunyai keuntungan rasio efektivitas biaya, bila dibandingkan dengan system tradisional. (Miarso, 1981)
Jika semula teknologi pendidikan (dalam arti yang sangat terbatas) dipandang hanya berperan pada taraf pelaksanaan kurikulum di kelas, konsepsi baru menghendaki teknologi pendidikan sebagai masukan (input) bahkan sejak tahap perencanaan kurikulum. Dengan demikian sudah sejak perencanaan kurikulum harus pula dikaji dan ditentukan bentuk teknologi pendidikan yang akan diterapkan. Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan membuka kemungkinan untuk lahirnya berbagai alternatif bentuk kelembagaan baru yang menyediakan fasilitas belajar, disamping dapat melayani segala bentuk lembaga pendidikan yang telah ada Misalnya kemungkinan bagi suatu bentuk sekolah terbuka yang fasilitas dan tata belajarnya berbeda sekali dengan sekolah konvensional, tetapi dengan hasil (output) yang sama. Serangkaian kriteria pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, antara lain: harus dijaga kesesuaiannya (kompatibilitas) dengan sarana dan teknologi yang sudah ada, dapat menstimulasikan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta mampu memacu usaha peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Dengan demikian, adanya penerapan suatu teknologi dalam pendidikan akan sangat mungkin terjadi perubahan besar-besaran dalam interaksi belajar mengajar antara sumber-sumber belajar dengan pelaku belajar. Salah satu kemungkinan perubahan tersebut adalah penerapan dan perubahan teknologi informasi dalam pendidikan.
Menurut Miarso adalah beberapa pedoman umum dalam aplikasi teknologi pendidikan dan implemasinya:
1.      Memadukan berbabagi macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa dan lain-lain
2.      Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serampak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling kaitan di antaranya.
3.      Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.
4.      Tumbuhnya daya lipat atau efek sinergi, dimana penggabungan pendekatan dan atau unsure mempunyai nilai-nilai lebih dari sekedar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah (Miarso: 2007, 78).
Aplikasi atau penerapan teknologi pembelajan dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran mempersyaratkan minimal tersedianya hal-hal berikut:
a.       Dukungan teknologi atau infrastruktur,
b.      Penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan content,
c.       Dukungan kebijakan (policy) dari pemerintah dan top leader,
d.      Kesiapan masyarakat pengguna atau user. Sementara itu pemecahan masalah belajar secara emperik dapat dilakukan dengan berbagai cara, strategi, dan prosedur (Purwanto, dkk., 2005:17-18).
Salah satu aplikasi dari teknologi pendidikan di SD adalah perkembangan teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi pendidikan adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Semua sumber belajar, baik manusia maupun nonmanusia, dirancang dan diupayakan agar membantu proses belajar para siswa. Teknologi komunikasi pendidikan juga memberikan alternatif terhadap rancangan program pengajaran dan strategi pelaksanaannya.  
Perkembangan teknologi komunikasi Pengembangan Sekolah Dasar kecil untuk menunjang penuntasan pemerataan belajar di daerah terpencil Ciri-ciri SD Kecil Mempunyai murid yang relatif sedikit dibandingkan dengan SD Konvensional, umumnya jumlahnya hanya dibawah 100 orang murid, Mempunyai 3 orang guru, termasuk Kepala Sekolah, Mempunyai 3 ruang kelas, Adanya perangkapan dan penggabungan kelas, Untuk kelas-kelas tinggi, yaitu kelas IV, V dan VI beberapa bidang studi ditunjang dengan modul, Menggunakan sistem tutor, Dalam hal bidang studi agama, kesenian, keterampilan, olah raga, melibatkan tenaga terampil dari masyarakat yang bersedia membantu secara suka rela, Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum SD yang berlaku.
Penerapan Teknologi Pendidikan yang lain adalah dengan penerapan pendekatan CTL di SD. Kontekstual Teaching And Learning atau CTL jika diterapkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi maka siswa atau mahasiswa akan terbiasa mengembangkan kemampuan pribadinya sedangkan guru hanya sebagau fasilitator saja. Dengan berkembangnya kemampuan siswa sesuai dengan kondisi masing-masing maka, mutu pendidikan pada tempat atau sekolah yang bersangkutan akan mengalami peningkatan aktivitas, dengan meningkatnya aktivitas maka kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa juga akan mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya ketiga ranah tersebut maka mutu pendidikan akan mengalami peningkatan. Jika disetiap tempat atau sekolah mengalami peningkatan mutu maka pendidikan secara nasional juga mengalami peningkatan.
Internet juga dapat dijadikan sebagai teknologi pendidikan yaitu sebagai media pembelajaran dalam mencari ilmu serta membuka wawasan yang lebih luas khususnya untuk anak SD. Penggunaan internet untuk anak SD di kalangan Kebumen khususnya masih dipandu oleh guru. Jadi, siswa dapat dibebaskan untuk mencari materi atau sumber ilmu dari internet, serta guru juga dapat melakukan metode yang berbeda dengan bantuan teknologi internet, misalnya mengajak siswa SD untuk bermain edukatif di komputer.
Menurut Elangoan dan Soekartawi dalam Mozaik Teknologi Pendidikan (2007, 201), manfaat dan petunjuk yang diberikan dengan penggunaan internet sebagai media pembelajaran adalah:
1.      Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi secara mudah dengan fasilitas internet dimana saja, kapan saja tanpa di batasi oleh jarak, tempat dan waktu
2.      Guru dan siswa menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya dapat saling menilai berapa jauh bahan ajar dipelajari
3.      Siswa dapat mereviuw kapan saja dan dimana saja mengingat bahan belajar yang tersimpan dikomputer
4.      Bagi siswa yang memerlukan tambahan informasi dapat melakukan akses di Internet
5.      Baik guru dan siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat dilakukan dengan banyak orang sehingga menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas
6.      Berubahnya peran siswa dari kebiasan pasif menjadi aktif
7.      Relatif lebih efisien, jika mereka tinggal jauh dari tempat perguruan tinggi atau sekolah yang bersangkutan atau bagi mereka yang sibuk bekerja, bertugas di kapal, luar negeri dan lain-lain.
Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam lingkup dalam meliputi: Model-model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, pengaturan ruang kelas yang nyaman, dll. Teknologi pendidikan juga meliputi teknologi cetak, dan teknologi elektronik.
Salah satu dari aplikasi tersebut adalah Media Pembelajaran. media pembelajaran dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu : media grafis, media 3 dimensi, dan media audio visual. Yang ketiganya akan mempermudah dalam proses belajar mengajar untuk anak SD.  Media grafis, misalnya dalam penggunaan peta, penggunaan gambar-gambar yang akan member semangat kepada anak SD untuk lebih belajar dengan giat dan memudahkan untuk mengingatkan ilmu tersebut.
Selanjutnya media 3 dimensi, misalnya : rotatoon, kubus struktur, benda nyata, dll. Penerapan media 3 dimensi dalam pembelajaran yaitu: misalnya dengan benda  nyata, siswa siswi SD dapat menggunakan buku, pensil, penggaris, dll. Selanjutnya adalah media audio visual, siswa dapat diajak untuk melihat video tentang pelajaran yang diajarkan. Dengan begitu, seorang guru akan lebih mudah untuk member pelajaran tersebut, karna siswa juga akan lebih tertarik dengan media tersebut dibandingkan dengan ceramah dari guru.
Penerapan atau aplikasi teknologi pendidikan yang selanjutnya mungkin ini adalah pendapat dari penulis yaitu tentang kenyamanan dan keindahan kelas. Misalnya perubahan dalam meja kursi untuk belajar, baik dalam letter V, atau melingkar. Dengan adanya perubahan tersebut, maka siswa akan lebih senang dan mungkin akan lebih jelas dalam memperhatikan penjelasan dari guru. Namun, perubahan tempat duduk juga didasari atas metode pembelajaran dan pembelajaran tertentu.
Sebenarnya penerapan teknologi pembelajaran juga bisa dengan menerapkan pendidikan jarak jauh. Yaitu dengan bantuan internet, yang sering juga disebut dengan e-learning. Akan tetapi dalam SD belum bisa diterapkan e-learning tersebut.

III.      PENUTUP
A.    Kesimpulan
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai.
"Teknologi dalam pendidikan" digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada sistem pelayanan pendidikan (support system for education) seperti pelaporan nilai, penjadwalan dan keuangan. Teknologi Pembelajaran didefinisikan sebagai bagian (subset) dari Teknologi Pendidikan dengan alasan bahwa instruksi atau pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah (puposive) dan terkendali (controlled) saja.
Aplikasi atau penerapan teknologi pendidikan dalam usia anak Sekolah Dasar dapat meliputi dari bidang teknologi informasi dan komunikasi (IPTEK), teknologi cetak, teknologi elektronik, model-model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan tata ruangan.

B.     Saran
Dengan adanya artikel “Penerapan Teknologi Pendidikan dalam Usia Anak SD”, diharapkan mahasiswa sebagai calon guru Sekolah Dasar dapat lebih menerapkan teknologi yang sesuai dengan materi pembelajaran, lingkungan sekolah, dan keadaan siswanya. Walaupun pada era modern ini teknologi pendidikan makin canggih, baik pada media atau metodenya, maka sebagai calon guru diharapkan lebih mengupdate sesuatu yang sedang berjalan pada era sekarang, sehingga siswa siswinya akan lebih senang dalam belajar dan akan lebih menemukan wawasannya sendiri serta lebih aktif.


4 komentar:

  1. Dear Meilyani...
    Semoga impianmu tercapai
    Amien3x

    Keep success,

    Daesri

    BalasHapus
  2. Dear Meilyani...
    Semoga impianmu tercapai
    Amien3x

    Keep success,
    Daesri

    BalasHapus
  3. Dear Meilyani...
    Semoga impianmu tercapai...
    Amien3x

    Keep success,
    Daesri

    BalasHapus